Gerlinde Kaltenbrunner saat ini adalah satu-satunya perempuan pertama yang berhasil menaklukkan semua 14 puncak pegunungan Himalaya setinggi 8611 meter tersebut tanpa tabung oksigen.
Dirilis CNN, wanita berusia 40 tahun asal Austria itu mecetak rekor gemilang itu setelah menaklukkan K2, salah satu puncak Himalaya pada 23 Agustus 2011 sekitar pukul 18 waktu setempat. Sang suami, Ralf Dujmovits, tampak sangat bersemangat terhadap prestasi Kaltenbrunner, seperti terlihat dari komentar yang ditulisnya dalam situs sang istri.
"Istriku sangat gembira dan tidak percaya betapa beruntungnya mereka bisa mencapai puncak bersama dalam cuaca yang fantastis, walau medan pendakian memang sulit," tulis Dujmovits. Saat memecahkan rekor, Kaltenbrunner memang tidak sendirian karena melakukannya bersama tiga pendaki lain.
Namun apakah rahasia dibalik kesuksesannya menaklukan seluruh puncak tersebut? Ternyata peran seorang Erich Tischler untuk Kaltenbrunner demikian besar. Tischler yang seorang pendeta, dahulu selalu memimpin kegiatan pemuda di kota asalnya di Phyrnlah dan mengenalkan Kaltenbrunner muda pada pegunungan.
Ia sering diajak sang pendeta untuk ikut mendaki gunung di sekitar kampung halamannya. Pada usia 13, Kaltenbrunner akhirnya melakukan pendakian pertamanya di pegunungan bermedan mudah, Sturzhahn, yang semakin mempertebal kecintaannya mendaki. Kegemaran wanita kelahiran 13 Desember 1970 ini tak surut walau ia mengikuti pelatihan perawat di Oberösterreich dan Vienna.
Selama tahun-tahun berikutnya, ia mengumpukan uang yang diperolehnya dari bekerja sebagai perawat untuk merintis ekspedisi ke Himalaya. Ketertarikannya tak hanya terbatas pada mendaki pegunungan tinggi di daerah Himalaya saja. Bertemu orang-orang baru, serta bersentuhan dengan budaya asing dan agama menjadi sesuatu yang juga menarik dan menyentuh hati wanita yang kini tinggal bersama sang suami di Schwarzwald, Austria.
Peran seorang pendeta ataupun pemimpin agama demikian besar untuk pertumbuhan jemaatnya. Terbatas pada aturan dan dogma yang ada hanya akan membuat talenta yang Tuhan berikan menjadi sia-sia, karena itu lakukanlah seluruh kegiatan positif yang membangun diluar gereja anda sebagai aplikasi dari Firman Tuhan yang sering kita dapat didalam ibadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar