Jadi, apa yang Anda pikirkan saat mengambil keputusan untuk menikah? Saat ini pesta pernikahan telah selesai dan para tamu pulang ke rumah masing-masing – apakah Anda senang telah mengatakan “Saya bersedia”, atau Anda ragu dan hidup dalam penyesalan? Dan bagaimana dengan seks di malam pernikahan? Apakah Anda juga mengharapkan itu semua?
Malam pertama setelah menikah bisa terisi dengan sejumlah besar emosi yang campur aduk. Bagi banyak orang, malam itu adalah malam kelegaan lepas dari segala kegilaan perencanaan dan usainya pesta pernikahan. Jika Anda dan pasangan dapat melalui semua hal itu tanpa halangan, Anda sangat beruntung! Saat ini kesenangan yang sebenarnya dimulai.
Bagi banyak orang, mereka tidak mengkuatirkan resepsi maupun pernikahan itu sendiri, namun bagaimana mereka dapat melalui malam pertama setelah pernikahan. Jelas jika Anda belum pernah berhubungan seks dengan pasangan Anda sebelumnya, seks di malam pertama merupakan suatu ritual setelah mengucapkan janji pernikahan. Namun berapa banyak pasangan yang benar-benar menunggu untuk berhubungan seks sampai mereka menikah? Bagi banyak orang yang memiliki pengharapan yang tinggi, mereka akan menunggu sampai menikah untuk memiliki seks.
Harapan sosial dan moral pada zaman ini telah berubah. Orang lebih jujur mengenai masa lalu seksual mereka sampai malam pertama pernikahan. Dalam banyak hal seks merupakan bagian penting dari pernikahan karena mereka melakukannya dengan seseorang yang mereka cintai. Namun banyak orang yang berpikir bagaimana jika mereka menunggu sampai pernikahan tiba tapi ternyata mereka tidak cocok di tempat tidur? Bahkan isu ini dapat menjadi penyebab perselingkuhan dan perceraian.
Tuhan secara jelas telah menetapkan aturan bahwa aktivitas seksual apapun hanya boleh dilakukan dalam sebuah ikatan pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita. Aktivitas seksual sebelum menikah pada dasarnya membuat seorang wanita kehilangan status keperawanan. Perawan bukanlah soal utuh atau robeknya selaput dara, keperawanan adalah status yang dimiliki oleh mereka yang menjaga kesucian seksual dengan tidak melakukan aktivitas seksual pranikah dalam bentuk apapun, termasuk oral seks. Sekali lagi, keperawanan bukan soal selaput darah, tetapi soal kekudusan seksual di hadapan Tuhan.
Oleh karena itu, bagi mereka yang telah melakukan aktivitas seksual pranikah harus menyelesaikan dosa seksual ini dengan Tuhan. Lakukan pengakuan dosa dan buatkah komitmen baru untuk hidup dalam kekudusan.
Kenyataan mengenai kehidupan seksual bagi pasangan suami istri harus sepenuhnya dipahami oleh mereka yang baru memasuki gerbang pernikahan. Seks merupakan aktivitas timbal balik dari kedua belah pihak untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan sebagaimana yang telah Tuhan tetapkan bagi pasangan suami istri. Namun di dalam kehidupan pernikahan yang sebenarnya, kehidupan seksual juga mengalami pasang surut. Jutaan pasangan bahkan hidup dalam kehidupan pernikahan tanpa seks – yang dapat didefinisikan dengan memiliki seks kurang dari 5 kali per tahun.
Seks akan selalu menjadi tombol panas di dalam pernikahan Anda. Ya, malam pertama haruslah sangat spesial. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan sebagai pasangan adalah menyadari bahwa Anda tidak akan selalu merasa bergairah dan terangsang secara seksual seperti yang Anda lakukan pada malam pertama pernikahan. Cobalah untuk melihat bahwa seks dan pernikahan dapat dipengaruhi oleh pasang surut kehidupan. Dengan cara ini, apakah kehidupan pernikahan Anda sedang pasang atau surut, Anda berdua akan tetap mampu naik gelombang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar