Laman

Renungan

Rindu mendapatkan renungan setiap hari!
ataupun artikel serta tips2 kesehatan!!
Silakan kunjungi :
Semoga terbekati Lewat Blog ini!
God Bless You Friends

Minggu, 04 September 2011

Belenggu Narkoba Hancurkan Keluargaku


detail_imgBagi ibu Susanti, anaknya Danny adalah seorang anak yang baik hati, pintar dan berprestasi di sekolah. Karena hal inilah dirinya mengirim anaknya untuk pergi menuntut ilmu ke luar negeri. Semua harapan dan cita-cita pun di tujukan untuk keberhasilan sang anak bagi masa depannya.  

 Namun proses kehidupan selalu datang. Di luar negeri Danny mulai terjerumus dalam lingkaran narkoba. Narkoba menawarkan kenikmatan yang akhirnya membelenngu dirinya dalam lingkaran setan. Berawal hanya dari tawaran teman menjadikannya seorang pecandu narkoba yang rutin mengkonsumsi barang berbahaya tersebut. 
Uang dan biaya hidup dari orang tuanya, dipakai untuk membeli narkoba jenis putau. Keluarganya pun tidak mengetahui ini. Karena Danny pandai menyembunyikannya. Krisis ekonomi tahun 98 di Indonesia mengakibatkan perubahan pada ekonomi keluarga. Danny pun kembali pulang ke tanah air. Namun pergaulan membuatnya kembali jatuh pada lingkaran narkoba. Dirinya bahkan selalu sakau dan menjadi pecandu berat. Ironisnya barang haram itu malah ditawarkan kepada adiknya.
Aktivitas itu lama-kelamaan mulai diketahui oleh sang ibu. Seringkali ibu menemukan aluminium foil (alat narkoba) di kamar Danny. Namun sikap Deni mulai berubah menjadi seseorang dengan amarah tak terkendali. Berbagai hal nekat dilakukan ketika dirinya ketergantungan seperti mulai menjual barang dan perabotan rumah hingga mencuri uang. Ketika dirinya tertangkap basah memakai narkoba dirinya mengakui hal itu pada orang tua.
Orangtuanya pun merasa kasihan ketika Danny mengalami sakau. Melihat anaknya menjerit kesakitan, sang ibu pun tidak kuasa menahan pergumulannya. Separuh jiwanya seperti hilang. Danny pun dimasukan ke dalam panti rehabilitasi. Hingga empat kali dirinya keluar masuk panti tersebut dan terus menerus terjerumus dalam narkoba. Keluarga pun terpuruk dan selalu saling menyalahkan. Keharmonisan keluarga terancam karena saling menyalahkan.
Ditengah kondisi seperti sang suami begitu tertekan hingga meninggalkan ibu Susanti dengan kedua anaknya. Hal inilah yang membuat ibu Susanti merasa gagal, karena kondisi anaknya yang pecandu narkoba dan suami yang pergi meninggalkan mereka. Sebuah rencana jahat pun muncul di benak ibu susanti untuk bunuh diri bahkan anaknya Danny ingin ikut bunuh diri. Namun hal itu diurungkannya.
Putus asa karena pergumulan terus terjadi, ibu Susanti pun berdoa kepada Tuhan dan pasrah akan kehendaknya. Lalu dirinya bersaksi melihat sosok Tuhan Yesus dan lalu ia menyerahkan hidupnya. Ibu Susanti pun mengambil keputuan untuk menemui seorang hamba Tuhan. Sang anak pun didoakan untuk terlepas dari narkoba. Namun ibu Susanti belum memberi hatinya untuk ikut didoakan. Ketika satu kali terpanggil, dirinya mengikuti persekutuan itu.
Kuasa Tuhan pun bekerja segera untuk memulihkan keluarga ini. Kelepasan dirasakan oleh dua anaknya. Hal itu memberi semangat baru bagi keluarga dalam menjalani kehidupan dan terus bersekutu dengan Tuhan. Bahkan Danny melanjutkan pendidikannya ke sekolah teologia.
Tetapi pergumulan datang kembali setelah sang anak yang bungsu ditemukan tergeltak dipinggir jalan dengan keadaan koma tanpa diketahui penyebabnya. Hal ini menjadi pukulan lagi untuk ibu Susanti. Sesampainya di rumah sakit, dokter pun telah menyerah atas kondisi si bungsu yang dinyatakan tidak bernyawa lagi.
Dalam kegetiran hatinya, ibu Susanti berdoa dan memohon kepada Tuhan Yesus agar menunjukan kuasanya, menghidupka kembali anaknya agar dirinya dapat mempercayai Tuhan Yesus secara sepenuhnya. “Tuhan jika engkau ada, tunjukan kuasamu, Tuhan bisa membangkitkan orang mati dan meyembuhkan orang sakit.”
Tuhan luar biasa! Seketika itupula ibu Susanti mendapat penglihatan dirinya didatangi tentara kerajaan surga dan Tuhan Yesus turun ke tempat itu. Mukjizat terjadi, detak jantung sang anak bungsu kembali hidup. Tubuh sang anak menghangat dan dokterpun segera bersukacita dan memberitahu bahwa sang anak hidup kembali.
Namun ibu Susanti telah larut dalam ucapan syukur dan takjub atas kuasa luarbiasa dari Tuhan. Dirinya telah mempercayai sepenuhnya Tuhan Yesus yang berkuasa. Dirinyapun mengembalikan kehendak semula atas hidup anaknya kepada Tuhan. Beberapa saat kemudian kemuliaan Tuhan terjadi. Detak jantung anak berhenti dan meniggal dunia. Namun dengan cara yang luar biasa, karena kematiannya dijemput oleh Tuhan Yesus berikut dengan tentara kerajaan surga.
Ibu Susanti tetap mengucap syukur, bahagia bahwa sang anak yang dicintai telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus melalui kematiannya yang luar biasa. Hari berganti dan sukacita menaungi keluarga tersebut.
Sang anak Danny telah berkeluarga dan terus berkumpul dan memuliakan nama Tuhan didalam pelayanannya kini. “Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus telah mengubahkan saya oleh kuasa firmanNya juga kuasa doa,” kata Deni.
Terlebih dengan ibu Susanti yang kini telah dimenangkan didalam Tuhan melalui proses pergumulan hidupnya. “Anugerah kasih karunia Tuhan Yesus pada keluarga saya sungguh bersyukur sekali. Tuhan Yesus kau sungguh baik. Kau indah Tuhan,” kata ibu Susanti menutup kesaksiannya. 



Sumber Kesaksian:

Ibu Susanti & Danny Samuel


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(^_^)