Laman

Renungan

Rindu mendapatkan renungan setiap hari!
ataupun artikel serta tips2 kesehatan!!
Silakan kunjungi :
Semoga terbekati Lewat Blog ini!
God Bless You Friends

Sabtu, 03 September 2011

Ayah dan Seekor Ular


detail_imgKetika masih anak-anak saya tinggal bersama dengan Ayah, Ibu, Nenek, dua orang saudara. Saat itu, kami semua tinggal bersama di sebuah rumah tua. Rumah tersebut awalnya dibangun dari dua mobil Shanty. Dan ukuran rumah seperti itu pasti tidak ada banyak kamar. Kami akhirnya memiliki ruang tidur tambahan setelah ada uang yang masuk ke kas keuangan kami. Setelah itu selesai, Ayah saya memutuskan untuk membangun beranda. Karena bentuk rumah kami sangat aneh maka ia membangun beranda di samping kamar tidur dimana saya dan adik saya berada.

Beberapa minggu setelah teras itu selesai, Ibu saya membawakan pot bunga baru dan digantungnya di teras. Saya yang ketika itu sedang asyik bermain hanya melihat apa yang beliau lakukan. Malam harinya, sebuah kejutan datang ke dalam keluarga kami. Seekor ular yang berasal dari sungai tiba-tiba masuk dari atas balok kayu atap teras dan jatuh tepat di depan wajah Ibu saya.
Dalam hidup saya, saya tidak pernah mendengar jeritan ibu saya begitu keras atau melihat ayah saya bergerak begitu cepat. Dalam hitungan detik, ayah saya menyambar bagian belakang kepala ular dengan tangannya dan menariknya menjauh dari Ibu saya yang ketakutan. Setelah ular pergi dan rumah aman kembali, seluruh keluarga tertawa dengan lega. Ayah saya pun memeluk ibu saya dengan penuh rasa cinta.
Kisah hari itu menjadi bagian dari tradisi keluarga kami dan diceritakan kembali berkali-kali selama bertahun-tahun. Setiap kali mengingatnya, kami semua tersenyum, tertawa, dan bahkan bersukacita. Bagi saya pribadi, hari itu menjadi saksi bagaimana Ayah saya mengasihi ibu saya melalui tindakan yang nyata. Beliau tidak memikirkan dirinya. Ketika orang yang dicintainya dalam bahaya, beliau mempertaruhkan hidupnya untuk menyelamatkan dirinya. Begitulah kehidupan beliau selama berada di dunia ini - mengasihi dengan tidak egois dan ternyata Tuhan menginginkan kita semua melakukan seperti itu.
Sumber : Skywriting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(^_^)