Setelah kembali dari pengobatan kanker di Kuba pekan lalu, Presiden Venezuela Hugo Chavez di televisi nasional, Kamis (5/4), meminta Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkannya dari kematian sehingga ia dapat terus melayani negaranya.Presiden, yang adalah seorang Katolik Roma, secara terbuka menangis di massa pra-Paskah pekan lalu di kampung halamannya di Barinas saat dan memanggil nama Yesus.
"Beri saya hidup (Yesus) agar saya dapat lebih banyak melakukan sesuatu untuk negara ini dan orang-orang ini. Jangan ambil nyawa saya dulu," ujar Chavez.
"Hari ini saya lebih beriman dari pada kemarin," ungkapnya. "Hidup seperti sebuah badai, tetapi beberapa tahun yang lalu, hidup yang saya hidupi sekarang bukanlah milik saya lagi. Siapa bilang jalan revolusi akan mudah?"
Kanker yang diderita Chavez hingga hari ini masih belum dipublikasikan, dan sedikit yang diketahui tentang tingkat keparahan kondisinya.
Pada ibadah pra-Paskah tersebut, Chavez yang hari itu mengenakan rosario juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu dan ayahnya atas cinta dan dukungan mereka selama ini buat dirinya.
Kematian adalah salah satu yang kerap membuat manusia menjadi lebih dekat kepada Tuhan. Namun begitu, tanpa mengalami hal seperti ini, kita seharusnya bisa menjalin keintiman dengan-Nya. Kasih-Nya yang senantiasa begitu nyata dalam kita sudah cukup menjadi alasan untuk mencari dan bersekutu dengan Dia setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar