Kesal karena pemerintah tak memperhatikan kondisi infrastruktur di perbatasan, seperti kerusakan jalan yang sudah didera bertahun-tahun, pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang terkatung-katung, warga perbatasan di Kalimantan Barat mengancam akan mengibarkan bendera Malaysia.
Dilansir MetroTV, Selasa (2/8) para warga yang mengancam itu adalah Desa Mungguk Gelombang, Ketungau Tengah, Sintang Kalbar. Pilihan untuk mengibarkan bendera Malaysia sendiri, menurut Kepala Desa Mungguk Gelombang, Yusak, pemerintah Malaysia sudah bertahun-tahun membantu menyediakan sarana dan prasarana air bersih bagi mereka. Akibatnya, warga lebih berempati pada negeri tetangga dari pada negeri sendiri.
Kontan saja fakta dan ancaman tersebut membuat aparat dan pejabat di daerah tersebut kaget luar biasa dan Bupati Sintang Milton Crosby segera megadakan pertemuan bersama Wakil Bupati Ignasius Juan, Kapolres Sintang AKBP Firly R Samosir, Dandim Sintang Letkol G Amin Y, serta Danyon 642 Sintang Amin Taufik pada Rabu (3/8). Usai rapat dengan petinggi Polri dan TNI, Bupati kemudian mengundang beberapa pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang membidangi persoalan tersebut.
Kekesalan warga ini dapat dipahami karena telah sekian lama warga berulang kali mendengar kabar tinjauan dan pencairan dana pembangunan. Namun, mereka sama sekali belum pernah menikmati kemajuan pembangunan dan kesejahteraan. Selain itu, sarana transportasi jalan yang rusak harus membuat warga bertumpu melalui jalur air. Sementara Pemkab Sintang dan Pemprov Kalbar mengaku mengaku hanya mempunyai dana terbatas.
Warga pun mengancam akan mengibarkan bendera Malaysia, apabila tuntutan dan perhatian bagi mereka tak jua dipenuhi. Pernyataan Yusak yang juga disiarkan oleh MetroTV itu langsung direspon pemerintah pusat, termasuk di antaranya Mabes Polri dan TNI.
Inilah salah satu indikator kegagalan sistem birokrasi yang diterapkan pemerintah. Akibatnya hak warga yang harusnya mereka nikmati malah menjadi duri untuk hidup mereka sendiri. Janganlah pemerintah berbicara nasionalisme lebih jauh jika kehidupan warganya saja sudah tidak diperhatikan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar