Perilaku konstruktif yang positif dapat menumbuhkan pola pikir dan mental anak-anak sejak dini sehingga berguna bagi masa depan mereka. “Apa yang sering didengar anak, lama kelamaan dipercaya sebagai sugesti. Karena itu, orangtua perlu berlaku dan bersikap bijak serta jangan ragu menghargai eksistensi buah hatinya tersebut,” kata Khairul Huda, psikolog asal Lampung. Untuk itu, ada beberapa tips yang dia bagikan, yaitu :
Setiap anak bisa tumbuh pintar
Anak-anak dengan perkembangannya yang cepat di usia dini, bisa tumbuh pintar dan mempunyai kepercayaan diri jika orangtua bisa berlaku demikian.
Marah yang membangun
Setiap orang tua boleh memarahi anaknya jika salah, namun usahakan kalimat yang disampaikan ialah kalimat yang membangun. Bukan yang negatif atau kasar sehubungan bisa mengganggu mentalitas anak. “Semisal orangtua menghendaki anak laki-lakinya untuk tegas, maka kalimat yang harus dilontarkan ialah ‘anak laki-laki harus tegas’ dan bukannya ‘anak laki-laki jangan klemar-klemer’. Atau contoh lain, ‘anak pintar seperti kamu seharusnya kreatif’, bukannya ‘anak pintar seperti kamu jangan nakal,’” jelas psikolog Life Identity Institute ini.
Berkata positif
Kata-kata positif akan membangun mental dan pola pikir anak-anak ke depan. Perkataan dapat membawa dampak yang luar biasa buat seseorang. Seperti yang Alkitab katakan, lidah merupakan anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Sama seperti api, lidah dapat ‘membakar hutan’. Itulah sebabnya sangat penting bagi kita untuk selalu berhati-hati dalam berkata-kata, terutama terhadap anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Bertindak nakal bukan berarti si anak memang nakal
Anak-anak bisa nakal karena tidak ada penyaluran kreativitasnya. Oleh sebab itu, beri mereka ruang atau waktu berekspresi sesuai perkembangan jiwanya yang tentunya bisa kita pantau. “Tidak tepat jika kita melihat anak nakal berarti dia nakal, sisi lain kenapa anak bisa nakal harus diperhatikan,” pungkasnya.
Jadi, pola pikir anak di masa kecilnya akan sangat mempengaruhi bagaimana dia berinteraksi ke depannya dan bagaimana hasil yang dia capai. Dan pola pikir ini sangat dipengaruhi oleh didikan orangtua dan perilaku yang diberikan orangtua kepada anaknya, apakah membangun atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar