Ketika balita Anda mengamuk di rumah, Anda dapat memindahkannya ke ruangan lain, menjauhinya, atau mengabaikan semua amukannya. Namun ketika Anda berada di luar rumah dan di tempat umum, di tengah tatapan mata orang banyak yang tidak dapat membantu, jauh lebih sulit bagi Anda untuk mengambil suatu tindakan.
Setiap ibu terkadang berharap agar tidak ada anak lain di taman. Karena anak-anak lain akan membawa mainan mereka sendiri, sepeda mereka sendiri – dan orangtuanya. Kemudian anak Anda ingin menggunakan sepeda yang dimiliki anak lain. Saat anak yang memiliki sepeda berkata tidak, anak Anda pun mengamuk, dan orangtua lain hanya melihat dengan pandangan tidak setuju ketika Anda mencoba memberikan alasan kepada anak Anda yang baru berusia tiga tahun namun gagal.
Berikut adalah 7 saran yang dapat Anda gunakan untuk menghindari amukan anak di depan umum:
1. Mulailah Secara Cerdas
Beberapa persiapan pekerjaan dapat memusingkan kepala ketika amukan datang sebelum dimulai. Bila Anda berada di rumah, mainkan peranan skenario yang berbeda. Berikan anak kesempatan untuk berlatih menanggapi berbagai situasi. Misalnya saja jika pandangan balita Anda tertuju pada mainan keren yang dimiliki anak lain dan tidak tertarik untuk meminjamkan mainannya kepada anak Anda, apa yang dapat anak Anda lakukan atau katakan? Lakukan dengan memberikan beberapa opsi, dan tekankan tidak semua anak akan berbagi dengan anak Anda. Pertimbangkan agar anak Anda membawa mainannya sendiri saat pergi ke tempat umum.
2. Tetapkan Harapan Sejak Awal
Sangatlah penting untuk menetapkan harapan sebelum Anda meninggalkan rumah. “Kita akan pergi ke toko untuk membeli susu, telur, dan roti. Kita tidak pergi untuk membeli mainan.” Mintalah agar anak Anda mengulangi informasi ini dan tetap bahas hal ini dengannya. “Kita tidak akan membeli mainan. Jack tidak akan berteriak atau menangis. Apakah kamu akan berteriak atau menangis?”
Banyaknya pengulangan akan membantu Anda memberi penekanan pada maksud Anda, sebagaimana kata-kata refrase anak Anda akan kembali kepada Anda.
3. Persiapan
Jika Anda tahu semua ibu lain membawa makanan ringan saat berjalan-jalan ke taman dengan anak-anak mereka, bawalah sesuatu yang dapat dikunyah anak Anda. Jangan tarik anak Anda dan memaksanya terus bermain selama tiga jam dengan berharap balita Anda akan tetap ceria dan tenang sepanjang waktu tanpa adanya hadiah kecil. Dan jangan bawa anak Anda ke restoran yang hanya akan membuat Anda menunggu lebih lama untuk mendapatkan makanan pembuka.
4. Perjelas Aturan Anda
Jika Anda membuat pengecualian terhadap suatu aturan, perjelas tentang apa yang Anda lakukan. Misalnya saja, jika Anda tidak pernah membeli es krim di taman, tetapi Anda melakukannya hari ini untuk merayakan kesuksesan balita Anda ke toilet sendiri, katakan demikian secara eksplisit, “Kita biasanya tidak membeli es krim di sini, tapi hari ini berbeda. Hari ini kita membeli es krim karena kamu berhasil menggunakan toilet! Hari ini berbeda dan spesial. Besok kita tidak akan membeli es krim di sini, tapi hari ini kita membelinya.”
5. Abaikan Penghakiman Dari Orang Lain
Anda telah melakukan persiapan, Anda telah membuat rencana – dan entah kenapa hal itu tidak berjalan dengan baik. Saat ini Anda terjebak di tengah-tengah toko dengan seorang anak yang sedang menjerit, troli yang penuh dengan barang belanjaan, dan kerumunan pasang mata yang tidak bersahabat memperhatikan setiap gerak Anda. Apa yang Anda lakukan?
Pertama-tama, ingatlah bahwa orang asing akan tetap menjadi orang asing. Mereka tidaklah terlalu penting. Siapapun yang memiliki anak pasti secara diam-diam mengucapkan doa agar mereka tidak berada di posisi Anda saat itu. Bagaimana dengan mereka yang menghakimi Anda?
Siapa yang membutuhkan mereka? Buang mereka dari pikiran Anda, dan berkonsentrasilah pada anak Anda. Ingat juga bahwa meskipun kita menganggap semua orang mengawasi gerak-gerik kita, kebanyakan orang sebenarnya jauh lebih egois dan terlalu sibuk memikirkan diri mereka sendiri daripada fokus pada orang lain.
Jika Anda sedang tidak terburu-buru, bawalah anak Anda ke tempat yang relatif tenang dari toko dan dudukkan ia di lantai, di kereta belanja, di kursi, atau dimanapun. Duduklah atau berdiri di dekatnya dan keluarkan ponsel, buku atau barang apapun yang dapat pura-pura dijadikan fokus Anda selama beberapa menit. Abaikan anak Anda dan jangan merespon sampai ia berhenti berteriak. Jangan membuat alasan atas tingkah lakuknya, jangan minta maaf atas kelakuan anak Anda, dan jangan sungkan untuk melontarkan komentar sinis kepada siapa saja yang merasa perlu berkomentar atas gaya pengasuhan Anda. Ingat, mereka bukan masalah Anda.
Anak Anda pada akhirnya akan tenang, dan Anda bisa memberinya pilihan: apakah akan menyelesaikan kegiatan ini secara baik-baik, pulang dan mendapatkan sedikit pujian atas ketaatannya, atau membayar barang belanjaan saat ini juga, pulang dan ia harus menghabiskan waktunya selama satu jam di dalam kamar.
6. Jangan Menyerah
Namun bagaimana jika Anda harus menyelesaikan belanjaan Anda? Maka lakukanlah. Sedapat mungkin, abaikan anak Anda. Jangan memberikan respon, dan jangan menyerah pada godaan untuk mengatakan, “Berhenti merengek!” Abaikan anak Anda dan fokus untuk tidak mendengarkan anak Anda.
“Teriakan dan tangisan akan menjadi masalah ketika orangtua menyerah pada anak terlalu cepat atau terlalu sering. Hal ini hanya akan mengajarkan kepada anak bahwa amukan merupakan sebuah cara yang efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan,” ujar Diane Ryals, pendidik dari University of Illinois Extension family life. Jadi, jangan lakukan itu. Lakukan apa yang perlu Anda lakukan, bawa balita Ada ke mobil atau bawa pulang ke rumah, dan biarkan ia tahu betapa kecewanya Anda atas perilaku yang ditunjukkannya.
7. Jadilah Konsisten
Selama Anda menangani amukan balita Anda secara efektif di rumah – dengan mengabaikan dan tidak menyerah – pada akhirnya mereka akan mengurangi perilaku ini ketika sedang berada di luar rumah bersama Anda. Meskipun hal ini tampaknya sulit untuk dipercaya saat ini, akan tiba harinya ketika Anda meminta remaja Anda untuk pergi keluar bersama. Sampai saat itu tiba, teguhkan hati Anda dan Anda dapat menikmati es krim ketika tiba di rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar