Laman

Renungan

Rindu mendapatkan renungan setiap hari!
ataupun artikel serta tips2 kesehatan!!
Silakan kunjungi :
Semoga terbekati Lewat Blog ini!
God Bless You Friends

Jumat, 05 Agustus 2011

Perceraian Orangtua Buatku Menjadi Gila

detail_img“Bagi saya dan bagi semua anak, papa tuh bagai pahlawan, bagai panutan,” ujar Okky Firman membuka kesaksiannya.
Apa mungkin sosok ideal seorang ayah, ia dapatkan?
“Pernah satu kali marah marah besar sama papa. Saya lihat Papa waktu itu minum (konsumsi, pen) narkoba. Akhirnya saat itu saya sadar, ‘oh ya, papa memang salah’”
“Satu kali papa mengajak saya ke satu lokasi. Saya waktu itu kaget luar biasa karena saat itu papa sedang sibuk peluk perempuan, bahkan ada perempuan yang cium dia,”
“Akhirnya saya turun ke bawah, ke dalam meja DJ itu. Papa sampai hati melakukan itu di depan mata saya, padahal saya merasa papa itu pahlawan. Papa itu tidak ada bercacat cela,”
“Dari keributan-keributan yang terjadi di rumah bikin saya takut papa sama mama bercerai, tetapi akhirnya pada saya kelas 3 SD, papa dan mama bercerai,”
“Dan memangnya akhirnya harus sendirian, dikirim ke rumah nenek. Disana itu sama seperti pindah dari kandang singa ke kandang buaya. Rasanya lebih penuh kesendirian, lebih dengan kesedihan, lebih dengan tambah sakit kehilangan papa karena tiap hari nenek itu marah, berkata-kata kasar kepada saya”
“Saya menjadi pribadi yang mencari-cari figur papa lagi”
Di tengah pencarian jati dirinya, tanpa ia sadari ada sesuatu yang aneh timbul di dalam dirinya.
“Saya ngerasa sendiri karena saya di rumah tidak ada orang. Saya rasanya benar-benar kesepian”
“Mama kebetulan punya pinsil alis. Pinsil alisnya dipake untuk bikin kumis, bedak buat rambut saya agar seperti orangtua, lalu saya seringkali pake jas-nya kakek. Kerinduan saya kepada papa terobati dengan hal itu. Karena setiap kali berkaca, saya melihat papa”
“Orang-orang yang ada di depan, di luar rumah sering tanya, ‘Kamu mau kemana?” saya jawab, ‘Saya lagi misi rahasia, jangan bilang-bilang ya’. Disitulah saya menjadi sepertinya punya teman yaitu diri saya sendiri. Saya jadi orang lain”
Bertahun-tahun Okky tubuh menjadi anak yang misterius. Tidak ada lagi kecerian yang terpancar dalam wajahnya.
“Okky pada awalnya di SMA Rehobot, anaknya pendiam. Pada waktu belajar juga,  guru menjelaskan, dia tidak memperhatikan,” kata Zulkarnaen Sinaga, Kepala Sekolah SMU Rehobot.
Okky tetap saja merasa kesepian, jiwanya seakan telah kosong. Ia terus mencari sebuah jawaban, bahkan sampai ia masuk ke sekolah asrama. Disanalah sebuah peristiwa mengerikan akan ia temui.
“Saya ngalamin satu kejadian yang sangat aneh buat saya dan itu sangat menyeramkan banget karena tiap malam tuh saya mendengarkan satu teriakan yang cukup keras. Akhirnya saya tidak bisa tidur dengan keadaan yang menyeramkan itu, ditambah lagi kondisi makanan di asrama itu cukup memprihatinkan sehingga untuk makan pun malas”
Semakin hari, kondisi Okky semakin buruk. Setelah ibunya jemput, ia pun harus menjalani perawatan di sebuah rumah sakit. “Pada hari yang keenam, saya menemukan sebuah kitab di lemari yang ada di sebelah kanan ranjang rumah sakit. Saya baca, saya lihat. Disitu ada satu kata-kata yang isinya sama dengan perkataan seseorang yang pernah saya temui waktu saya kelas 3 SD”
“Waktu itu, saya mengalami perpisahan antara papa dan mama. Tiba-tiba seperti ada gempa bumi yang menggoncang dengan keras sampai-sampai saya tidak bisa berdiri. Akhirnya saya tertekelungkup ke bawah”
“Ada satu sosok yang menghampiri saya. Kedua kakinya ada bekas paku, berlubang. Saya tahu betul itu Yesus. Saat Dia sudah dekat dengan saya, Dia mengucapkan kata-kata yang ‘Meskipun orangtuamu meninggalkanmu, namun AKU tidak akan meninggalkanmu karena AKU adalah Tuhan. Jangan takut, AKU akan menyertai kamu’’. Saya ngerasain dari papa. Kasih sayang dari mama, tuh ada di dalam DIA”
“Saya cuma pengen bilang, ‘Bapa, terima kasih bahwa ketika semua orang ninggalin saya, tapi Bapa selalu ada serta dengan saya. Terima kasih bahwa Bapa mau angkat saya menjadi anak ketika orang lain melempar-lempar saya seperti bola dan tidak mau menerima saya sebagai anak. Terima kasih Bapa, terima kasih Tuhan Yesus.”
Sejak saat itu, Okky benar-benar menemukan jawaban yang dicarinya. “Saat saya bertemu Tuhan Yesus, semua kekosongan, semua amarah, semua kebingungan akhirnya terjawab, terpenuhi. Mungkin saya marah kepada papa, kepada mama, tapi saya bisa mengampuni mereka berdua karena saya sendiri begitu sangat, sangat dilingkupi oleh kasih sayang dari Tuhan Yesus”
Senyum kebahagiaan yang dulu pernah terengut dari dirinya kini dapat Okky rasakan kembali. Sebuah perubahan besar terjadi dalam hidupnya.
“Hidup saya yang asalnya penuh dengan sakit hati, penuh dengan sakit hati, penuh dengan kesendirian, kekosongan, saat itu terisi oleh kasih Tuhan Yesus. Saya yang asalnya pendiam, jadi mulai bisa berekspresi. Bahkan dalam masa-masa kehidupan bersama Tuhan, saya dipercayakan memegang beberapa jemaat untuk saya gembalakan”
“Bagi saya, Okky itu seperti guru saya. Dia banyak mengajarkan kebenaran firman Tuhan sehingga berdampak positif bagi hidup saya juga. Banyak sekali perubahan semenjak saya kenal dengan Okky,“ kata Melani Kartika, teman persekutuan doa Okky.
“Dia memberikan nasihat kepada jemaat yang ada, membimbing. Jika ada masalah, ia bisa memberikan jalan keluar,” tambah Lis Leide Meyer, teman lainnya persekutuan doa Okky.
“Okky sekarang tidak pemalu lagi, malah lebih ceria dan memiliki orientasi tentang hidupnya dan punya visi,” tandas Zulkarnaen Sinaga.
“Tuhan Yesus, Bapa buat saya, bahkan lebih dari Bapak. Jadi meskipun seluruh dunia ini meninggalkan saya, saya tidak kuatir karena saya tahu Tuhan Yesus tidak akan pernah tinggalkan saya. Saya tahu Tuhan Yesus sayang sama saya,” ujar Okky menutup kesaksiannya. 
Sumber Kesaksian: 
Okky Firman

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(^_^)